JAKARTA, KOMPAS.TV - Ada kisah kemanusiaan di balik peristiwa kecelakaan KA Turangga dan KA Commuterline Bandung Raya. Kondektur KA Turangga Aam Muharam menuturkan tragedi tabrakan kereta di Cicalengka (5/1/2024) lalu. Saat kejadian, ia berada di kereta makan. Saat hendak berdiri, perutnya terhentak meja makan sebanyak tiga kali. Aam mengabaikan rasa sakitnya. Aam menggendong para penumpang di pundaknya, meski ia sendiri mengalami patah tulang.
Tiba-tiba seorang pramugari berteriak panik lantaran ada pramugara yang terjepit. Aam bergegas ingin membantu. Ia juga menginformasikan ke layanan pusat bahwa telah terjadi tabrakan kereta dan meminta agar bantuan segera datang.
Di tengah kondisinya yang patah tulang, Aam berupaya menenangkan dan mengevakuasi penumpang. Hal ini semata-mata karena ia ingin menjalankan tugas sebaik-baiknya sebagai kondektur untuk melayani penumpang.
Saat ini yang dirasakan Aam adalah ngilu-ngilu dan sakit jika berdiri terlalu lama. Kini Aam harus menjalani rawat jalan dengan dipantau dokter.
Melalui Program ROSI, Aam menyampaikan permintaan maafnya karena merasa tidak bisa melayani penumpang, lantaran saat kejadian ia pun juga mengalami sakit yang luar biasa.
Saksikan dalam ROSI eps. Tragedi Tabrakan Kereta di Cicalengka, selengkapnya di kanal youtube KompasTV.
Link:
https://www.youtube.com/watch?v=2WM6_ux-9eE
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/476748/meski-patah-tulang-kondektur-gendong-korban-tabrakan-kereta-di-cicalengka-rosi